September 17, 2024

Mengenal Diri

Assalamualaikum, Hello world!

Its SEPTEMBER 2024 Already!

Masya Allah how time flies yaaah folks! 

Alhamdulillah umurku sekarang 31 tahun, sulungku menuju 8 tahun, anak kedua umur 6 tahun, ketiga 4 tahun, dan bungsu 16 bulan. Tiada nikmat yang bisa aku dustakan, la hawla wala quwwata illa billah :)

Saat ini aku sedang sibuk membersamai 4 anakku dan juga diriku sendiri untuk bertumbuh.

Sekarang aku sedang menggeluti dunia Talents Mapping. Sejauh ini aku merasa lebih bisa mengenal dan jujur terhadap diri sendiri. Aku jadi bisa mengetahui potensi dan juga kelemahan yang harus aku siasati. Perkenalanku dengan Talents Mapping dimulai dari Oktober 2023, aku ikut talents mapping assessment dengan kak Ninda seorang influencer parenting panutanku hehehe. Saat waktunya konseling, aku amaze karena hasilnya sangat menggambarkan aku. Selama ini aku measa aku tidak berbakat, ternyata tidak ada manusia yang tidak berbakat, yang ada hanya manusia yang belum mengenal dirinya sendiri. Maka talents mapping adalah alat bantu berupa cermin yang bisa merefleksikan dirimu. Ini aku sedikit spill yah urutan bakatku sebagai gambaran.


Nahhh dari sini aku bisa memahami kenapa aku seneng banget berhubungan dengan orang lain, terlebih orang yang sudah pernah aku kenal. Dan mengapa aku senang mendengarkan cerita mereka, bila perlu saran pun aku senang untuk beri masukan dan motivasi. Itu karena bakat Relator, empathy dan connectednessku tinggi.

Bahkan dari asesmen ini aku bisa tau kalau dalam menghadapi konflik gimana caranya. Iyaaa, harmonyku tinggi, sehingga bisa dibilang aku tipe orang yang ga nyaman berkonflik. So, aku selalu berusaha mencari jalan tengah untuk mencapai kesepakatan bersama. And its easy for me, mungkin ga mudah untuk semua orang. Tentunya ini juga jadi pembelajaran untukku karena dalam hidup ini kan kita ga mungkin selalu menghindari konflik, jadi gimana aku harus mau mengelola diriku untuk tetap mau menghadapi konflik dengan cara yang bijak.

Back then, selama ini aku pikir bakat itu hanya terbatas pada aktivitas-aktivitas yang bisa terlihat aja, kayak bakat nulis, bakat basket, bakat memasak, dsb. Itulah yang membuat aku merasa diriku ini tidak berbakat, aku dengan pemahaman society akan bakat yang sempitlah yang membuat aku merasa "kurang berharga", ya simply karena aku ga berbakat. Jadi buatku, asesmen talents mapping ini membuat aku bisa lebih mengenal diriku dan tentunya meningkatkan rasa keberhargaanku terhadap diriku, istilahnya sekarang sih self worth yaaah. Aku lebih bisa memahami kalau aku pun memiliki bakat yangbila aku asah bisa bermanfaat bagi sekelilingku.

Wahhh seru deh hkalo udah bahas topik ini. In syaa Allah soon aku akan bahas lagi ya, kenapa kita perlu kenal diri dan tau bakat kita apa. 


See you on the next post...

Cheers!

Label: ,

Februari 28, 2022

Emosi layaknya air dengan siklusnya berubah bentuk
Mengikuti keadaan
Senantiasa mengalir
Akan membuncah jika dibendung
Akan membeku jika didiamkan
Akan menguap jika dilepaskan

Emosi adalah petunjuk
Bagaimana harusnya dirimu bersikap
Kemana harusnya dirimu mengalir
Apa yang perlu kau hindari
Dan apa yang perlu kamu beri hati

Membiarkan, menutup, dan membendung
Akan membuatamu kehilangan petunjuk itu

Buka mata, hati dan telinga untuk dirimu
Rasakan apa yang terjadi
Nikmati, kenali sensasi
Terima rasa pada diri

Sedih boleh
Tangis berderu pun boleh
Duduk sejenak 

Tertawakanlah kebodohanmu
Lihatlah masalah dari jauh 
Agar tak semakin keruh


.Nisa

Mei 01, 2021

 Hai diriku.

Terima kasih ya sudah berjuang melewati banyak peristiwa selama dua puluh delapan tahun hidup di dunia. Aku tau itu ga mudah, but look at you? Kamu sekarang di sini dan semuanya oke kan? Ya meskipun tidak semua hal dalam hidupmu benar-benar baik-baik saja. Tak apa, begitulah hidup.

Tak pernah terpikir oleh Nisa kecil, kalau di umur 28 dia akan memiliki 3 orang anak. Masya Allah, semua ini kehendakNya. Ia berikan ini berarti aku lah yang tepat membersamai mereka. Ia pilih aku, berarti akulah yang tepat untuk keluarga ini. Meskipun masih banyak sekali kurangku di sana sini.

Atas semua hal yang mungkin ga berjalan mulus, "Jangan kecil hati ya, Nis". Kamu berharga. Kamu berharga. Kamu penting. Kamu penuh cinta dan dicintai. Kamu bisa melakukan apapun kalau kamu mau. Kamu bisa jadi apapun kalau kamu berusaha. Youre such a loving kids and mother at the same time. 

Ga perlu buktikan pada siapapun tentang apa yang kamu capai. Diam dan kerjakan. Apapun yang bisa kamu lakukan, selama itu tidak melewati kaidah, in syaa Allah kamu benar. Tutup telingamu dari negativity. Tutup hatimu dari serakahnya dunia. Hasilkan banyak agar kamu bisa berbuat baik lebih banyak. Itu kan maumu dari dulu? Just do it. Lakukanlah. Hanya Ia yang pantas menilaimu, tak perlu dengar yang lain. 



.Nisa

Dunia memang penuh dengan luka
Tempat berjuang, memperbanyak bekal tuk kelak hidup kekal

Sedih, marah, benci sudah biasa
Kuatkanlah hatimu
Kuatkanlah dirimu
Dunia akan baik saja jika pikirmu juga baik 

Cibir, Jegal, Hina
Biasakan hatimu

Bertahanlah untuk tidak beritahu kelemahanmu
Selain pada DiriNya

Dia tak pernah khianat
Tak pernah judmental
Tak akan dengki

Percayalah hanya padaNya


.Nisa

Februari 09, 2021

Kini


Bismillah. 
Saya putuskan mulai hari ini untuk terus menulis di sini dan berpikir seperti tidak ada yang akan membacanya. 

Lika liku rumah tangga akan selalu ada. Kadang naik, kadang turun, kadang lancar, kadang macet banyak hambatan. So do our marriage

Alhamdulillah tsumma alhamdulillah. Januari 2021 adalah tahun kelima kami bersama. Dari berdua jadi berlima. 

Tiap hari ku dikelilingi three boys plus one big boy, iya plus one, karena boys will be boys. Alhamdulillah, masya Allah nikmat-Nya begitu besar. Aku berusaha untuk mensyukuri, menikmati tiap hal yang Ia berikan. 

Tergantung bagaimana kamu melihatnya, lima tahun bisa menjadi waktu yang singkat, seperti terjadi sekedip mata. Tapi lima tahun juga bisa jadi waktu yang lama, jika dijalani dengan penuh keluh. 

Bahagiakah aku bersamanya? Bersama mereka. 
Tentu saja aku bahagia. Tapi tak cuma rasa itu yang ada. 
Ada kecewa, ada marah, ada sesal, ada putus asa, kadang pun ada benci.

Nisa remaja terlalu naif untuk berpikir kalau menikah adalah akhir bahagia. Nope, youre totally wrong. Menikah adalah gerbang menuju sebuah tempat dengan begitu banyak masalah...yang tadinya justru kau pikir akan selesai ketika kau menikah. Hahaha. Mungkin jika pernikahan kami berbentuk benda atau makhluk, ia akan menertawakan kenaifanku ini. 

*Tarik nafas panjang...*

Kecewa. Marah. Sesal. Putus. Benci
Siapapun tau, berharap pada manusia hanya akan berujung kecewa. Begitu juga dalam pernikahan. Lumrah jika kau menggantungkan harap pada pasanganmu. Tapi jangan lupa siap-siap untuk kecewa, itu jawaban mutlak. Siapapun pasanganmu, jawabannya pasti ia akan mengecewakanmu. Bagaimana aku bisa yakin menjawab pasti? Jawabannya, sesederhana karena ia manusia. Yang kuasanya terbatas, yang cintanya terbatas, yang maklumnya terbatas, yang sabarnya terbatas dan semua fitur kebaikan yang dimiliki serba terbatas. 

Harapan pada pasangan pasti akan selalu ada, tapi aku berusaha meredam hati untuk memberi ruang pada kenyataan. Harapku takkan selalu terjawab sama. Pelan tapi pasti, aku akan belajar untuk tidak terlalu menggantungkan harap padanya dan mendekatkan hati pada yang Maha. Yang Maha takkan mengecewakanku, karena Ia Maha Kuasa, Maha Cinta, Maha Sabar dan Maha segalanya. Ia akan memaklumiku atas salahku, Ia akan tetap mencintaiku di saat terburukku, Ia akan Sabar menuntunku. Ya Allah, Ya Kariim, semoga hatiku selalu terpaut padaMu...

Janganlah kamu terlalu lama larut dalam nuansa hati yang sendu. Baik buruk akan selalu berputar dalam hidup. Hidupmu singkat, bangun dan buatlah bermanfaat, untuk bekalmu di akhirat.

Banyak rasa yang kami ciptakan, rasakan dan bagikan selama lima tahun bersama. Kadang aku tak percaya diri ini sudah melewati begitu banyak fase yang luar biasa. Pernikahan, hamil pertama, melahirkan, bertiga, ngontrak rumah, hamil anak kedua bersama satu toddler, melahirkan, berempat, pindah beli rumah, hamil anak ketiga bersama dua toddler, dan sekarang hidup bersama dua toddler dan satu bayi, wah masya Allah. Allah Maha Baik. Lima tahun lalu, aku tak pernah membayangkan hidupku akan menjadi seperti sekarang. 

Aku cuma perlu menjalaninya, menikmatinya, mensyukurinya, mengusahakan yang terbaik. 

Itu bukan cuma sayang...
Ayo update ilmu, update iman, Bu Nisa.
Kamu tak kan terus muda. 
Kamu punya tiga putra, yang kan mencontoh perilakumu.
Berlakulah yang baik, jadilah teladan yang patut diteladani.
Bisa, kamu bisa.

.Nisa

September 17, 2020

Berserah

Sungguh tak terasa, setengah windu sudah berjalan

Merangkak, berusaha tumbuh, muncul tunas, bermula tegak 

 

Angin tak beri kabar kapan tiba

Usaha agar tak goyah, terdera


Syukur, masih mampu ternyata


Usaha lagi, coba lagi

Usaha lagi, coba lagi

Usaha lagi, coba lagi


Jatuh

Syukur tak habis

Mulakan lagi dari sisa


Yakin sangat dalam hati

Ketika kening menyentuh tanah

Menyatu dengan peluh berdarah


Ia akan beri hasilnya

 

 .Nisa

Label:

April 08, 2020

Memburu buru-buru

Hallo!
Belakangan aku sering refleksi diri. Kudapati ada ritme yang bergerak cepat. Pikiran yang selalu berpikir jauh ke depan. Terburu-buru. Ya, itu sepertinya kata yang tepat. Kudapati diriku sering terburu-buru dalam semua hal. Terlalu fokus pada hasil, hingga lupa menikmati dan menghargai proses yang kujalani tiap detiknya.

Terburu-buru membuatku cepat puas. Juga cepat putus asa.

Kuharap karantina yang sudah berjalan beberapa minggu ini, perlahan bisa menahan laju si buru-buru. Kuharap kubisa lebih menghargai tiap langkah yang kujalani. Kuharap kubisa lebih mensyukuri pencapaian yang mungkin tak hakiki.



.Nisa