How hard is it being a wife and a mother?

Jadi....seberapa sulitkah menjadi seorang ibu dan istri?

Melihat video tersebut membuat saya mengingat perlakuan apa yang dilakukan Mama pada saya sejak lahir hingga saat ini. Mama adalah orang terdekat saya. Dan pribadinya selalu menjadi panutan saya dalam berperilaku. Dulu sekali, saya sempat berpikir bahwa beliau adalah orang yang paling baik yang pernah ada di dunia ini, tapi semakin beranjak dewasa, saya menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Terdistraksi kenyataan itu, Nisa kecil tetap menganggap bahwa Mama adalah seorang manusia biasa yang selalu mengupayakan yang terbaik untuk keluarganya namun juga punya sisi lain yang tidak luput dari hal negatif. 

Mama adalah seorang wanita karier. Meskipun banyak waktu yang ia habiskan di kantor, tapi saya tetap merasakan kasih sayang yang utuh dari beliau. Saat SD, mama selalu menyiapkan bekal komplit, mulai dari nasi, lauk, sayur, buat, snack dan susu atau jus. Beliau menyiapkan bekal itu sendiri sebelum ia berangkat kerja. Buat saya itu luar biasa. Sebagai seorang ibu, beliau berusaha mencari rezeki, mengasuh anak dan mengurus rumah tangga. Saya sadar betul kalau rutinitas yang ia jalani begitu menyita waktu sehingga ia hanya punya sedikit atau bahkan tidak punya sama sekali me time untuk memanjakan dirinya sendiri. Ya, menjadi seorang ibu dan istri, butuh sekali pengorbanan. 

Mendekati masa menjadi seorang istri, jujur saja saya takut. Saya mulai sering berkontemplasi. Sanggupkah saya? Sanggupkah saya mengorbankan semua untuk melakukan kewajiban sebagai seorang istri dan kelak seorang ibu? Sanggupkah saya mengurangi ego demi keseimbangan bahtera rumah tangga? Mama bersabda, bahwa menjadi ibu dan istri adalah anugerah bagi wanita, jadi di samping pengorbanan yang harus dilakukan akan selalu ada kebahagiaan di dalamnya. Lakukan saja yang terbaik dari yang kamu bisa. Lakukannya dengan ikhlas, maka semua akan terasa ringan. 

Bismillah...

.Nisa